Tunas
bambu atau rebung sudah lama dikenal masyarakat kita sebagai bahan
makanan, terutama untuk dibuat sayur. Jika Anda menyukai lumpia, camilan
khas Semarang, pasti tahu, di dalamnya terdapat irisan rebung. Selain
lezat diolah, rebung juga kaya serat pangan dan kalium. Itu berarti
rebung dapat dijadikan penekan kadar kolesterol jahat dalam darah.
Manfaat ini juga diakui Jaya. Bapak dua anak ini berpengalaman dengan
khasiat rebung. Seperti kebanyakan pekerja lainnya, Jaya juga gemar
gorengan. Akibatnya, saat usia mendekati setengah abad, tubuhnya tak
lagi mampu menetralkan lemak yang tertumpuk dalam darah.
Jaya mengeluh kerap pusing.
“Sehabis tidur, saya sulit membuka mata karena langit seperti berputar,”
katanya. Setelah memeriksakan diri ke dokter, ia divonis kadar
kolesterolnya tinggi. Hasil tes laboratorium menunjukkan nilai
kolesterol 240 mg/dl, normalnya maksimal 200
mg/dl. Dokter menyarankan Jaya mengurangi asupan gorengan dan
memperbanyak makanan berserat. Kebetulan beberapa bulan ini ia sering
mengonsumsi sayuran rebung dan hasilnya ternyata lumayan. Hasil tes
laboratorium, kolesterolnya di kisaran 180 mg/dl. Meski diakui hal itu
bukan semata karena rebung, pengalaman itu membuatnya yakin akan manfaat
sayur dari tunas bambu ini.
Rebung Tinggi Serat
Rebung memang layak dipilih
sebagai sumber serat alami. Berdasarkan penelitian diketahui kandungan
serat pangan rebung lumayan baik, yakni 2,56 persen, lebih tinggi bila
dibandingkan dengan jenis sayuran tropis lainnya, seperti kecambah
kedelai (1,27 persen), pecay (1,58), ketimun (0,61), dan sawi (1,01).
Serat pangan adalah senyawa
berbentuk karbohidrat kompleks yang banyak terdapat pada dinding sel
tanaman pangan. Serat pangan tidak dapat dicerna dan diserap oleh
saluran pencernaan manusia, tetapi berfungsi penting bagi pemeliharaan
kesehatan, pencegahan penyakit, dan sebagai komponen penting dalam
terapi gizi.
Perlu diingat kembali bahwa
kurangnya konsumsi serat dapat menyebabkan timbulnya-penyakit ala
masyarakat Barat, seperti aterosklerosis (penyumbatan pembuluh darah),
yang selanjutnya bisa mengarah ke penyakit jantung koroner (PJK),
diabetes, hiperkolesterol (kelebihan kolesterol), hipertensi,
hiperlipidemia (kelebihan lemak), atau kanker kolon (usus besar).
Selain serat, senyawa utama
dalam rebung mentah adalah air, yaitu sekitar 91 persen. Rebung
mengandung protein, karbohidrat, lemak vitamin A, thiamin, riboflavin,
vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi, dan kalium.
Kandungan kalium dalam rebung cukup tinggi, yaitu 533 mg per 100 gram
rebung.
Tumbuh Sepanjang Tahun
Rebung merupakan tunas muda tanaman bambu yang muncul di permukaan dasar rumpun. Dalam bahasa Inggris rebung disebut bamboo shoot.
Rebung tumbuh di bagian pangkal rumpun bambu dan biasanya dipenuhi
glugut (rambut bambu) yang gatal. Rebung berbentuk kerucut, setiap ujung
glugut memiliki bagian seperti ujung daun bambu, tetapi warnanya
cokelat.
Menurut klasifikasi botani,
tanaman bambu termasuk kelas monokotil doneae, ordo Graminales,
subfamili Dendrocalamae, genus Dendrocalamus, spesies Dendrocalamus
asper. Pemanenan rebung dapat dilakukan sepanjang tahun. Panen raya
terjadi pada musim hujan, yaitu antara bulan Desember-Februari.
Yang diambil adalah rebung yang
tidak bisa tumbuh dewasa. Tidak semua rebung yang tumbuh dapat hidup
menjadi bambu dewasa. Ada kalanya rebung yang telah berumur beberapa
minggu berhenti tumbuh dan akhirnya mati. Biasanya rebung dipanen saat
tingginya telah mencapai 20 cm dari permukaan tanah, dengan diameter
batang sekitar 7 cm. Bila terlambat dipanen, dalam 2-4 bulan saja rebung
sudah menjadi tanaman bambu lengkap.
Direbus Air Garam
Bashori, salah seorang petani
rebung di kawasan Sawangan, Depok, menyebutkan bahwa beberapa jenis
rebung tidak bisa tumbuh dewasa, sehingga harus dipanen ketika muda.
Namun, bila tidak ada, rebung yang mana pun dapat diambil untuk sayuran.
“Selain murah, rebung juga mudah didapat, di pasar tradisional maupun
swalayan. Saat hendak dimasak atau diolah, jangan lupa merebusnya dengan
air garam agar bau pesingnya hilang,” ungkapnya. Di pasaran, rebung
dijual dalam bentuk utuh dan irisan-irisan tipis. Namun, kebanyakan
orang lebih memilih rebung daiam bentuk utuh karena bisa melihat
langsung kesegarannya.
Tidak hanya Disayur
Meski belum ada bukti ilmiah
atau kajian medis yang cukup, sebagian masyarakat percaya rebung
mempunyai khasiat yang menyehatkan tubuh. Dalam pengobatan tradisional,
rebung kuning kerap digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
Rebung telah lama digunakan
untuk mengobati penyakit batuk berdahak dan demam. Untuk menjadikannya
ramuan berkhasiat, tidak ada cara khusus.
Rebung dapat dinikmati sebagai
sayuran tunggal atau sebagai campuran isi lumpia, oseng-oseng, sayur
rebus, serta gulai santan. Rebung juga sering dibuat asinan maupun acar
yang sangat enak untuk dijadikan kudapan. Bahan pangan ini bahkan dapat
dijadikan tepung dan cuka.
Untuk mengurangi risiko
keracunan, sebaiknya rebung dicuci bersih kemudian direbus. Saat
merebus, campurkan garam secukupnya supaya bau pesing khas rebung tak
tercium lagi.
Penasaran ingin tahu rasa dari khasiat rebung? Silakan coba.