Ternyata Kurma Bisa Mencegah Stroke!


 
Kurma dengan kandungan kalorinya yang cukup tinggi dan mudah dicerna oleh tubuh memang cocok bila dikonsumsi pada saat berbuka puasa. Namun, ada khasiat yang lebih istimewa, kurma bisa menurunkan risiko serangan stroke. Itu karena tingginya kalium yang dikandungnya. Berbagai jenis buah-buahan dikenal sebagai sumber utama vitamin, terutama vitamin C dan mineral. Kandungan energi atau kalorinya pun rendah, karena lemak yang dikandungnya juga rendah. Namun ada beberapa pengecualian, misalnya buah kurma. Kandungan lemak yang ada pada kurma juga bisa diabaikan. Dengan karbohidratnya yang tinggi membuat buah ini mampu menyediakan energi yang tinggi pula. Bahkan paling tinggi di antara keluarga besar buah-buahan.
Keunggulan lainnya, kurma mengandung zat gizi penting bagi fungsi tubuh, terutama pada jantung dan pembuluh darah, yaitu kalium. Fungsi mineral ini membuat denyut jantung makin teratur, mengaktifkan kontraksi otot, serta membantu mengatur tekanan darah. Itulah sebabnya kurma menjadi istimewa. Apalagi beberapa penelitian membuktikan, makanan tinggi kalium dapat menurunkan risiko serangan stroke.
Seperti Aspirin
Selain kalium, yang berguna bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah, kurma juga mengadung salisilat. Zat ini dikenal sebagai bahan baku aspirin, sebagai obat pengurang atau penghilang rasa sakit dan demam. Salisilat besifat mencegah pembekuan darah, antiinflasmasi dan berdampak melenyapkan rasa nyeri. Kecuali itu, menurut Nurfi Afriansyah, staf peneliti KIE Gizi Puslitbang Gizi Bogor, salisilat juga bisa mempengaruhi prostaglandin (kelompok asam lemak hidroksida yang merangsang kontraksi otot polos, menurunkan tekanan darah). Jean Carper dalam bukunya “Food, Your Miracle Medicine” menyatakan, kurma mempunyai aktivitas seperti aspirin. Kurma kering, katanya, mengandung salisilat alias aspirin alami yang sangat tinggi. Buah ceri, prune dan kismis kering yang juga kaya akan kalium dan mengandung salisilat. Bagi orang yang peka dengan aspirin, bila menyantap makanan yang mengandung salisilat, akan bereaksi mirip dengan orang minum aspirin. Menurut Subhan, memang ada studi yang membuktikan, aspirin regular dosis rendah (kurang atau separuh dosis yang biasa diminum per hari) sanggup membantu mencegah serangan jantung dan stroke. Berdasarkan hal itu para pakar mengharapkan, dosis rendah salisilat dalam makanan yang dikonsumsi secara kontinyu bisa juga meredakan sakit kepala.
Komposisi Gizi
Buah kurma bisa disantap langsung dalam keadaan kering atau segar. Di samping itu pula, dapat dimanfaatkan untuk berbagai hidangan seperti aneka produk roti, permen, es krim, selada dan sirup. Di negeri Arab kurma mendapat tempat yang cukup baik di masyarakat. Buahnya berbentuk silinder dengan biji beralur tunggal ini biasanya dikonsumsi bersama hasil olahan susu. Nilai gizi utama yang diandalkan adalah kesederhanaan kandungan karbohidratnya, alias gulanya yang tinggi. Kandungan karbohidratnya berkisar 60% pada kurma lembek ( yang dipanen sewaktu masih lembek dan mentah) hingga sekitar 70% pada kurma kering (yang mengering di pohon, terjemur matahari). Kebanyakan varietas kurma mengandung gula glukosa (jenis gula yang ada dalam darah) atau fruktosa (jenis gula yang terdapat dalam sebagian besar buah-buahan). Namun, varietas Deglet Noor yang tumbuh di Kalifornia hanya mengandung gula sukrosa (dikenal juga sebagai gula pasir). Menurut dr. Anwar El Multi dari Mesir, kurma mengandung zat gula 70%. Sebagian besar zat gula yang terdapat di dalamnya sudah diolah secara alami dan tidak berbahaya bagi kesehatan. Seperti halnya gula pada buah-buahan yang dinamai fruktosa, zat ini mudah dicerna dan mudah dibakar oleh tubuh. Dengan demikian akan menghasilkan tenaga yang tinggi, tanpa mempersulit tubuh untuk mengolah, mencerna dan menjadikannya sebagai gizi yang baik. Segelas air yang mengandung glukosa, menurut Dr. David Conning, Dirjen British Nutrition Foundation, akan diserap dalam waktu 20 – 30 menit. Sedangkan gula yang terkandung dalam kurma baru habis terserap dalam tempo 45 – 60 menit. Bagi orang yang cukup banyak makan kurma pada waktu sahur akan menjadi segar dan tahan lapar, karena bahan pangan ini juga kaya akan serat.
Keunggulan lainnya
Buah kurma yang memiliki keunggulan mengandung berbagai vitamin penting seperti vitamin A, dan riboflavin dalam jumlah yang sangat andal. Buah ini juga ternyata memuat berbagai zat gizi lain seperti zat besi, vitamin B, asam nikotinat, serta serat (bukan zat gizi) dalam jumlah memadai. Dalam setiap 100 g kurma kering terkandung vitamin A 50 IU, tiamin 0,09 mg, riboflavin 0,10 mg, niasin 2,20 mg, serta kalium 666 mg. Zat-zat gizi itu berfungsi membantu melepaskan energi, menjaga kulit dan saraf agar tetap sehat, serta penting untuk fungsi jantung. Riboflavin dan niasin, misalnya akan membantu melepaskan energi dari makanan, sementara tiamin membantu melepaskan energi dari karbohidrat. Vitamin A dan niasin memainkan peranan dalam membentuk dan memelihara kulit yang sehat. Tiamin penting bagi sel-sel saraf, sementara niasin menjaga fungsi normal saraf. Kurma juga mengandung banyak mineral penting, seperti magnesium, potasium dan kalsium. Mineral-mineral itu sangat diperlukan oleh tubuh. Serat yang terdapat dalam kurma berfungsi melunakkan usus dan mengaktifkannya, yang secara alami bisa mempermudah buang air besar. Dalam kurma juga terkandung semacam hormon (potuchsin) yang bisa menciutkan pembuluh darah dalam rahim, sehingga dengan demikian bisa mencegah terjadinya perdarahan rahim.
Sehari Lima Butir
Berdasarkan penelitian terhadap pola makan yang dilakukan pada 859 orang pria dan wanita berusia di atas 50 tahun di kalifornia utara, AS, diketahui perbedaan kecil konsentrasi kalium pada pola makan bisa memprediksi mereka yang diperkirakan berpeluang meninggal akibat stroke 12 tahun kemudian. Tak ada seorang pun yang asupan kaliumnya paling tinggi (lebih dari 3.500 mg setiap hari) meninggal karena stroke. Sebaliknya orang yang secara teratur mengonsumsi kalium paling rendah (kurang dari 1.950 mg setiap hari) mempunyai risiko stroke fatal jauh lebih tinggi di bandingkan dengan yang lain. Di antara mereka yang konsumsi kaliumnya paling rendah, harapan meninggal akibat stroke 2,6 kali pada pria dan 4,8 kali pada wanita. Makin banyak makanan kaya kalium yang dikonsumsi, biasanya makin kecil kemungkinan orang menderita stroke. Para peneliti menyimpulkan, dengan hanya makan satu porsi ekstra makanan kaya kalium (minimal 400 mg setiap hari) risiko fatal bisa diturunkan sampai 40%. Batas krisis 400 mg kalium itu mudah sekali di penuhi dengan makan kurma kering sekitar 65 g saja, atau setara dengan lima butir kurma.
 

Tanaman Obat Copyright © 2011 -- Template created by Acakadut -- Powered by Firman Wahyudi